Ratusan orang Indonesia membawa jarring dan berjalan kaki di dalam kawah
gunung berapi kemarin untuk mendapatkan beberapa persembahan tahunan
kepada para Dewa yang dilakukan selama festival tradisional. bldirgantara.blogspot.com
festival tahunan Yadnya Kasada, yang berlangsung di timur pulau Jawa, berasal dari abad ke-15 dan selalu diadakan pada hari ke-14 dari festival Hindu.
Kemarin orang-orang Tengger Probolinggo memanjat sisi Gunung Bromo sebelum memasuki tepi kawah untuk mengambil posisi terdepan untuk mendapatkan beras, ternak, sayur, buah dan uang, menganggap bahwa ritual tersebut membawa keberuntungan.
Asal usul ritual pada abad ke-15 di mana seorang putri bernama Roro Anteng azas Tengger dengan suaminya, Joko Seger. bldirgantara.blogspot.com Pasangan itu tidak memiliki anak dan karena itu memohon bantuan para dewa gunung
Para dewa memberi mereka 24 anak tetapi menetapkan bahwa 25 anak, bernama Kesuma, harus dilemparkan ke dalam gunung berapi sebagai korban manusia. bldirgantara.blogspot.com Permintaan dewa pun 'terpenuhi.
Tapi sekarang korban manusia tidak lagi digunakan, tradisi diganti dengan melempar sesaji lainnya ke gunung berapi untuk menenangkan para dewa kuno disebut upacara Yadnya Kasada.
Meskipun sangat ber bahaya, beberapa penduduk naik turun ke kawah dalam upaya untuk mengambil barang yang dikorbankan yang diyakini bisa membawa keberuntungan buat mereka.
sumber
festival tahunan Yadnya Kasada, yang berlangsung di timur pulau Jawa, berasal dari abad ke-15 dan selalu diadakan pada hari ke-14 dari festival Hindu.
Kemarin orang-orang Tengger Probolinggo memanjat sisi Gunung Bromo sebelum memasuki tepi kawah untuk mengambil posisi terdepan untuk mendapatkan beras, ternak, sayur, buah dan uang, menganggap bahwa ritual tersebut membawa keberuntungan.
Asal usul ritual pada abad ke-15 di mana seorang putri bernama Roro Anteng azas Tengger dengan suaminya, Joko Seger. bldirgantara.blogspot.com Pasangan itu tidak memiliki anak dan karena itu memohon bantuan para dewa gunung
Para dewa memberi mereka 24 anak tetapi menetapkan bahwa 25 anak, bernama Kesuma, harus dilemparkan ke dalam gunung berapi sebagai korban manusia. bldirgantara.blogspot.com Permintaan dewa pun 'terpenuhi.
Tapi sekarang korban manusia tidak lagi digunakan, tradisi diganti dengan melempar sesaji lainnya ke gunung berapi untuk menenangkan para dewa kuno disebut upacara Yadnya Kasada.
Meskipun sangat ber bahaya, beberapa penduduk naik turun ke kawah dalam upaya untuk mengambil barang yang dikorbankan yang diyakini bisa membawa keberuntungan buat mereka.
sumber
Tags
info