Setelah cuti selama 2-3 bulan, beberapa ibu harus kembali bekerja setelah melahirkan. Dengan cuti yang rasanya cukup singkat itu, ibu pun harus mempersiapkan segala sesuatunya sejak jauh-jauh hari.
Persiapan ini perlu dilakukan agar ibu nyaman dan tenang saat kembali bekerja serta si kecil juga siap ditinggal. Apa saja yang harus dipersiapkan?
Berikut ini tujuh tipsnya untuk Anda seperti dikutip dari The Bump:
1. Tentukan Waktunya
Ibu sebaiknya sudah tahu kapan tanggal pastinya mereka akan kembali bekerja. Hal itu agar ibu mempersiapkan segala sesuatunya lebih terencana.
"Hal yang paling buruk yang ibu rasakan adalah ibu merasa tidak berdaya," ujar pendiri Gold Parent Coaching, Tammy Gold.
Rasa tidak berdaya ini bisa terjadi jika ibu memang belum menyiapkan diri, sementara tenggang waktu cuti sudah hampir habis. Agar waktu kerja di minggu pertama tidak terlalu lama, ibu bisa memilih kembali bekerja di tengah minggu seperti hari Rabu atau Kamis.
2. Tentukan Siapa yang Akan Mengasuh Anak
Keputusan ini sebaiknya sudah ditentukan sejak ibu belum melahirkan. Setelah si kecil lahir, langsung lakukan langkah yang memang sesuai keputusan Anda. Misalnya saja, jika Anda memilih mempekerjakan baby sitter, segera cari orangnya. Ibu sebaiknya jangan mempekerjakan baby sitter saat tenggang waktu cuti hampir habis.
Kalau hal di atas dilakukan, ibu jadi tidak bisa melihat bagaimana penyesuaian bayi pada baby sitternya. Apakah si baby sitter orang yang tepat? Bagaimana cara kerjanya? Pertanyaan-pertanyaan itu bisa dijawab jika ibu punya waktu banyak untuk memperhatikan si baby sitter bekerja sebelum waktu cuti ibu habis.
3. Berlatih
Ibu sebaiknya mulai melatih diri bagaimana mengatur waktu di pagi hari. Buat perencanaan kapan harus memandikan bayi, menyusuinya, memompa ASI, ibu mandi, sarapan, dan lain-lain.
Dengan berlatih, ibu jadi tidak kaget saat hari-H kembali bekerja terjadi. Ingat, hari pertama biasanya akan sulit dan ada saja hal yang menjadi masalah.
Latihan ini juga berlaku untuk pengasuh bayi dan bayi. Biarkan mereka saling menyesuaikan diri sehingga nantinya bayi tidak rewel saat ditinggal ibu bekerja. Waktu penyesuaian diri yang dilakukan mereka bisa ibu manfaatkan untuk melakukan persiapan kembali bekerja, seperti potong rambut atau membeli Baju kerja baru.
4. Siapkan Diri untuk Tetap Memberi ASI
Ibu menyusui harus benar-benar menyiapkan diri jika memang harus kembali bekerja setelah melahirkan. Lakukan persiapan, seperti memerah ASI, sejak jauh-jauh hari. Wolipop pernah menulis bagaimana caranya jika ibu ingin sukses memberi ASI meski sudah kembali bekerja. Artikelnya bisa dibaca di sini.
5. Tetaplah Berkomunikasi
Saat sudah berada di kantor, apalagi di hari-hari pertama bekerja, ibu bisa sangat merindukan bayinya. Untuk mengatasinya, tidak ada salahnya ibu menelepon baby sitter beberapa kali dalam sehari. Selain itu, ibu dan baby sitter juga bisa membuat jadwal kegiatan bayi sehari-hari. Dengan jadwal ini, ibu jadi tahu kapan si kecil makan, minum susu, bermain, tidur dan lain-lain.
Dengan semakin canggihnya teknologi, ibu juga bisa meminta baby sitter mengirim video atau foto si kecil kapan saja ibu mau. Cara ini membuat ibu merasa tetap dekat dengan bayinya.
6. Berbagi
"Ibu bisa merasa terisolasi. Oleh karena itu, ibu harus merasa terhubung dengan perasaannya itu agar tetap merasa nyaman," ujar Gold.
Bagaimana caranya? Ibu bisa berbagi dengan sesama rekan kerja yang juga memiliki anak. Bergabung dengan milis-milis atau membaca situs tentang parenting juga bisa membantu ibu tetap merasa terhubung dengan perasaannya sebagai seorang ibu.
7. Rileks
Minggu pertama kembali bekerja bisa sangat melelahkan untuk ibu. Oleh karena itu cobalah luangkan waktu untuk rileks. Misalnya dengan membaca buku atau menonton film favorit melalui DVD Player. Di hari libur, usahakan ibu juga ikut tidur saat bayi tidur.
sumber
Tags
tips