Bogota – Paleontolog mengaku berhasil menemukan fosil sepanjang 6,1
meter buaya punah. Buaya ini ditemukan di tambang batu bara di Kolombia.
Seperti apa?
Buaya air tawar raksasa yang dijuluki Acherontisuchus Guajiraensis ini nampaknya hidup di lingkungan hutan hujan yang sama dengan ular terpanjang di dunia yang dikenal sebagai Titanoboa yang diperkirakan tumbuh sepanjang 12,8 meter.
Menurut ilmuwan, ekosistem hutan hujan kuno memang didominasi reptil, termasuk ular raksasa, kura-kura raksasa dan buaya raksasa. Buaya ini merupakan fosil kedua buaya yang ditemukan di tambang Correjon di utara Kolombia.
Makanan utama buaya ini adalah ikan. Artinya, buaya ini nampaknya bersaing mencari makanan dengan ular terpanjang dunia. Spesies baru ini merupakan bagian kelompok buaya yang dikenal sebagai Dyrosaurids.
Buaya ini diyakini menjadi penghuni lautan, reptil pesisir. Namun, specimen dewasa baru mengkontradiksi teori menyebutkan A. Guajiraensis hanya hidup di air tawar saat bayi sebelum akhirnya kembali ke laut, seperti dilaporkan UPI.
Buaya air tawar raksasa yang dijuluki Acherontisuchus Guajiraensis ini nampaknya hidup di lingkungan hutan hujan yang sama dengan ular terpanjang di dunia yang dikenal sebagai Titanoboa yang diperkirakan tumbuh sepanjang 12,8 meter.
Menurut ilmuwan, ekosistem hutan hujan kuno memang didominasi reptil, termasuk ular raksasa, kura-kura raksasa dan buaya raksasa. Buaya ini merupakan fosil kedua buaya yang ditemukan di tambang Correjon di utara Kolombia.
Makanan utama buaya ini adalah ikan. Artinya, buaya ini nampaknya bersaing mencari makanan dengan ular terpanjang dunia. Spesies baru ini merupakan bagian kelompok buaya yang dikenal sebagai Dyrosaurids.
Buaya ini diyakini menjadi penghuni lautan, reptil pesisir. Namun, specimen dewasa baru mengkontradiksi teori menyebutkan A. Guajiraensis hanya hidup di air tawar saat bayi sebelum akhirnya kembali ke laut, seperti dilaporkan UPI.