Penyakit Stroke merupakan gangguan fungsi saraf yang terjadi secara tiba-tiba akibat terganggu atau berkurangnya pasokan darah dan oksigen ke otak, sehingga menimbulkan serangkaian reaksi biokimia yang dapat merusak atau mematikan sel-sel saraf di otak. Gangguan ini pada akhirnya dapat menyebabkan kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, penurunan kesadaran, dan lain-lain.
Jenis penyakit stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1. Stroke hemorrhagic
Pada stroke hemorrhagic, pembuluh darah yang pecah dan mengakibatkan menghambatnya aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagic terjadi pada penderita hipertensi.
2. Stroke iskemik
Pada stroke iskemik ini aliran darah ke otak terhenti akibat dari penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah (atherosclerosis) atau menyumbatnya pembuluh darah ke otak karena pembekuan darah. Penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis internal dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung (arcus aorta). Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami penyakit stroke jenis iskemik.
Gejala Stroke
Serangan penyakit stroke biasanya diawali dengan menurunnya daya ingat dan sering kebingungan secara tiba-tiba dan kemudian menghilang dalam waktu 24 jam. Selain itu tanda dan gejala stroke dapat diidentifikasi dari hal-hal sebagai berikut :
Adanya serangan neurologis vokal berupa kelemahan dan kelumpuhan lengan, tungkai atau salah satu sisi tubuh.
Melemahnya otot (hemiplegic), kaku dan menurunnya fungsi sensorik.
Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh seperti kaku, mati rasa sebelah badan, terasa kesemutan, perih bahkan seperti rasa terbakar di bagian bawah kulit.
Gangguan penglihatan seperti hanya dapat melihat secara parsial ataupun tidak dapat melihat keseluruhan karena penglihatan gelap dan pandangan ganda sesaat.
Menurunnya kemampuan untuk mencium bau dan mengecap.
Berjalan menjadi sulit dan langkahnya tertatih-tatih, bahkan terkadang mengalami kelumpuhan total.
Hilangnya kendali terhadap kandung kemih, sehingga sering kencing tanpa disadari.
Hilangnya keseimbangan, gerakan tubuh tidak terkoordinasi dengan baik.
Sulit memahami pembicaraan orang lain, sulit membaca, menulis dan berhitung dengan baik.
Adanya gangguan dan kesulitan dalam menelan makanan ataupun minuman (cenderung keselek)
Berbicara menjadi terganggu, dengan indikasi; tidak jelas (rero), sengau, pelo, gagap dan berbicara hanya sepatah kata, bahkan sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.
Menjadi Pelupa (Dimensia) dan tidak mampu mengenali bagian tubuh.
Vertigo (pusing, puyeng) atau perasaan berputar yang menetap saat tidak beraktivitas.
Kelopak mata sulit dibuka.
Menjadi lebih sensitif, mudah menangis ataupun tertawa.
Banyak tidur dan selalu ingin tidur.
Gangguan kesadaran, pingsan sampai tak sadarkan diri.
Penyebab Penyakit Stroke
Penyebab yang paling umum dari penyakit stroke adalah adanya gangguan dari suatu arteri di otak oleh suatu bekuan/gumpalan (thrombosis). Bagian dari otak yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat kemudian dicabut/dirampas darah dan oksigen, akibatnya sel-sel dari bagian otak tersebut menjadi mati. Secara khas, suatu bekuan atau gumpalan terbentuk dalam sebuah pembuluh darah kecil di dalam otak yang sebelumnya telah dipersempit yang disebabkan oleh suatu keanekaragaman faktor-faktor risiko termasuk:
* Orang-orang yang terkena hipertensi memiliki resiko lebih besar terserang stroke, bahkan tekanan darah tinggi ini merupakan penyebab utama penyakit stroke. Orang yang memiliki darah tinggi, aliran darahnya menjadi tidak normal dan lambat akibat penyempitan yang terjadi pada pembuluh darah. Suplai oksigen dan glukosa ke otak pun (yang di bawa oleh aliran darah) juga akan mengalami penurunan.
* Penyakit jantung, juga merupakan faktor penting yang menyebabkan serangan stroke. Gangguan atau kelainan jantung menyebabkan pemompaan darah ke seluruh bagian tubuh lainnya, termasuk ke otak, menjadi tidak normal. Dari hal ini bisa dipahami hubungan yang erat antara penyakit jantung dan stroke.
* Kencing manis (diabetes mellitus) juga menjadi pemicu terjadinya serangan stroke pada seseorang. Orang yang terkena kencing manis akan mempunyai gangguan pada pembuluh darah yang juga mempengaruhi aliran darah.
Kadar kolesterol darah yang tinggi, atau di atas ambang normal (hypercholesterolemia) juga akan menjadi faktor pemicu terjadinya stroke.
* Merokok, Kebiasaan merokok akan meningkatkan kadar fibrinogen di dalam darah. Fibrinogen yang tinggi dapat mempermudah terjadinya penebalan pembuluh darah yang akan menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan tidak lentur, serta bisa menimbulkan plak.
* Obesitas atau kelebihan berat badan, adalah penimbunan lemak dalam tubuh yang dapat menyumbat pembuluh darah.
Faktor-faktor penyebab stroke tersebut di atas merupakan hal-hal yang dapat dihindari/dikendalikan, sementara masih ada faktor-faktor lain yang tidak dapat dihindari/dikendalikan, seperti: Usia, Jenis Kelamin, Ras atau warna kulit, dan Keturunan.
Pencegahan dan pengobatan
Apakah penyakit stroke dapat dicegah atau diobati?
Salah satu pemicu yang paling dominan dalam merangsang timbunya berbagai penyakit diakibatkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan satu buah elektron dari pasangan elektron bebasnya, atau merupakan hasil pemisahan homolitik suatu ikatan kovalen. Elektron memerlukan pasangan untuk menyeimbangkan nilai spinnya, sehingga molekul radikal menjadi tidak stabil dan mudah sekali bereaksi dengan molekul lain, membentuk radikal baru. Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat pemicu radikal dalam makanan dan polutan lain.
Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, penyakit akan tumbuh apabila proses tersebut di atas terjadi secara berulang-ulang. Contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah serangan jantung, kanker, menurunnya fungsi ginjal, diabetes dan stroke . Untuk mencegah atau menguranginya, maka tubuh kita memerlukan antioksidan.
Bagaimana cara menghasilkan antioksidan?
Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi. Zat anti oksidan adalah substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas. Antioksidan juga sesuai didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika berkaitan dengan penyakit. Antioksidan penting dalam melawan radikal bebas. Pada dasarnya tubuh manusia dapat menetralisir radikal bebas, hanya saja bila jumlahnya berlebihan, maka kemampuan untuk menetralisirnya akan semakin berkurang.
Berikut adalah beberapa tanaman yang dapat menghasilkan antioksidan :
* Sayur-sayuran: Brokoli, Kubis, Lobak, Wortel, Tomat, Bayam, Cabe, Buncis, Pare, Leunca, Jagung, Kangkung, Takokak, Mentimun.
* Buah-buahan: Anggur, Alpukat, Jeruk, Kiwi, Semangka, Markisa, Apel, Belimbing, Pepaya, Kelapa.
* Rempah: Jahe, Temulawak, Kunyit, Lengkuas, Temumangga, Temuputih, Kencur, Kapulaga, Bangle, Temugiring, Lada, Cengkeh, Pala, Asam Jawa, Asam Kandis
* Tanaman lain: Teh, Ubi Jalar, Kedelai, Kentang, Keluwak, Labu Kuning, Pete Cina dan KULIT BUAH MANGGIS
Kulit buah manggis mengandung antioksidan yang sangat kuat yaitu xanthenes, melebihi beberapa kali lipat dari kekuatan vitamin C dan E.
Berikut adalah kiat-kiat sehat menghindari dan terapi penyakit stroke:
1. Makanlah makanan dengan menu seimbang sesuai dengan kalori yang dibutuhkan.
2. Kurangi gula dan garam.
3. Perbanyak konsumsi sayur-mayur dan buah-buah yang tinggi serat untuk membantu mengontrol kadar gula darah dan menurunkan kolesterol.
4. Kurangi makanan yang digoreng, terutama dengan minyak yang dipakai berulang-ulang. Gantilah atau selingi makanan yang digoreng dengan makanan yang direbus atau dikukus.
5. Hindari camilan berlemak tinggi seperti tar atau cake.
6. Susunlah menu makanan dengan bahan rendah lemak, misalnya perbanyak tahu dan tempe, serta hindari santan.
7. Singkirkan lemak dangi apabila ingin mengkonsumsinya.
8. Pilih susu rendah lemak.
9. Kurangi minuman soda.
10. Hindari makanan kaleng yang mengandung banyak natrium.
11. Hindari makanan atau bumbu yang mengandung garam natrium.
sumber
untuk informasi lebih lanjut tentang artikel di atas, kunjungi web kami.
ReplyDeleteuntuk selenkapnya kunjung web kami
ReplyDelete