KAIRO - Mesir pada abad ke 15 sebelum masehi hidup sejahtera di bawah kepemimpinan Hathseputh. Meskipun sukses sebagai Firaun wanita, dia seringkali digambarkan sebagai seorang pria.
Penggambarannya dalam wujud patung sebagai seorang pria merupakan dampak dari kepercayaan bahwa Firaun adalah putra dewa Amon-Ra. Hatsheput sendiri berpakaian layaknya pria untuk memenuhi harapan ini.
Diwartakan NewScientist, Rabu (14/3/2012), sebuah patung yang terungkap di Abydos, Mesir, dikalim lebih menonnjolkan sisi feminin firaun tersebut.
Lewat sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh kelompok peneliti dari University of Toronto, ditemukan sebuah patung kayu seorang raja. Patung ini dianggap mewakili sang Firaun wanita itu karena memiliki fitur tubuh feminin, seperti pinggul yang lebih kecil serta garis rahang yang halus.
Penemuan tersebut juga termasuk sebuah kuil persembahan pribadi, sebuah monumen serta lebih dari 80 buah sisa-sisa mumi binatang.
Kuil persembahan tempat patung kayu tersebut ditemukan berada di dekat rute prosesi. Mary-Ann Pouls Wegner yang memimpin kelompok tersebut berpendapat bahwa rute itu digunakan sepanjang periode 1650 sebelum masehi sampai tahun 1990.
"Kuil persembahan tersebut membuktikan bahwa orang-orang, diduga kelas elit, mampu membangun sebuah monumen tepat di samping rute prosesi di Kerajaan Tengah. Dan setidaknya, sebuah kuil persembahan terus diijinkan berdiri di tengah wilayah yang makin padat pembanganunan, serta menerima persembahan bahkan setelah 800 tahun," terang Wegner.
sumber
Tags
berita
ternyata ada firaun wanita, sangat disayangkan jika selama masa kejayaannya harus memakai pakaian pria..
ReplyDeletehahahah ya namanya jaman dulu gan,,,
Delete