Hilang 400 tahun, sebuah karya Leonardo Da Vinci akhirnya ditemukan. Lukisan itu ternyata di tempat penyimpanan rahasia di balik mural di Florence, Italia.
Tim arkeolog yang dipimpin Maurizio Seracini menemukan lukisan ini di Palazzo Vechio, di balik lukisan mural karya Giorgio Vasari, pelukis yang wafat di tahun 1574.
Lukisan berjudul “The Battle of Anghiari” itu terungkap setelah Seracini menemukan tulisan “cerca trova – carilah dan kau akan temukan” di mural karya Vasari pada tahun 1970an.
Selama 30 tahun, Seracini menggunakan teknik laser, thermal dan scan radar untuk mencari tahu makna di balik pesan rahasia itu. Seracini akhirnya menemukan pigmen gelap dan sampel bahan kimia yang digunakan Da Vinci saat melukis Mona Lisa.
“Saya telah menjelajah seisi Palazzo Vechio, ternyata rahasianya ada di balik fokus utama kami, lukisan mural Vasari. Apa yang kami temukan ternyata luar biasa,” ujar Seracini seperti yang dilansir dari DailyMail.
Leonado Da Vinci adalah seniman sekaligus ilmuwan yang lahir pada 1452, zaman pencerahan (Renaissance) Eropa. Karyanya beserta karya ilmuwan zaman pencerahan lain, seperti Galileo Galilei banyak ditentang oleh pihak gereja pada saat itu yang menentang ilmu pengetahuan. Namun karena pendekatan ilmiah Da Vinci dengan menggunakan seni membuat dirinya lebih aman dibanding Galileo.
Di tahun 1503, Da Vinci diperintahkan oleh Gonfaloniere Piero Soderini untuk membuat lukisan yang menampilkan kemenangan dalam perang Anghiari. “The Battle of Anghiari” merupakan saksi bisu peperangan antara Milan dan tentara Italia yang dipimpin Republik Florence di tahun 1440. Florence menjadi sentral kekuatan Italia dan masih mendominasi percaturan politik hingga ratusan tahun berikutnya.
Lukisan ini disebut-sebut sebagai salah satu lukisan Da Vinci yang paling berharga, namun hilang setelah kebakaran besar yang melanda Italia di abad ke-16. Rupanya, Vasari berhasil menyelamatkan lukisan ini dengan membangun tembok di depannya, kemudian mengisi tembok itu dengan mural.
“Kami masih di tahap awal penemuan lukisan ini, masih banyak riset yang harus kami lakukan untuk memecahkan misteri ini,” tutur Seracini kepada National Geographic.