Selama beberapa bulan, seniman Marion Laval-Jeantet menyiapkan tubuhnya untuk menerima plasma darah kuda. Untuk apa ia melakukan hal ini?
Hal ini dilakukannya guna menunjukkan bagiannya dalam ‘May the Horse Live in Me’. Aksi ini guna menjelajah batas antara apa yang disebut manusia dan apa yang disebut manusia. Aksi ini merupakan bagian pertunjukkan yang lebih besar di Luxembourg.
Acara yang di Casino de Luxembourg itu fokus pada identitas dalam kelompok kon temporari. Laval-Jeantet dan mitra artistiknya Benoit Magnin membentuk kolektif yang disebut Art Oriente Object seperti ditulis HuffPost.
Selain itu, selama 20 tahun terakhir, pasangan ini telah menjelajah hubungan trans-spesies.
“Saya merasa sangat gelisah, sangat takut. Emosionalisme herbivora. Saya tak bisa tidur. Saya merasa sedikit seperti kuda,†kata Laval-Jeantet
sumber