Video Siksaan Polisi Terhadap Narapidana di Polres Martapura - sadis gan
Kronologi:
Dua orang anak, berbaju biru dan merah, saling berhadapan dan ditonton oleh beberapa orang bercelana seragam coklat.
Para penonton berseragam itu kemudian menyuruh mereka "pingsut." Bak adegan Rousian Roulette, bagi siapa yang kalah, akan ditampar lawannya. "Ayo Mulai," kata salah satu penonton dan diiringi tawa penonton lainnya. "Jangan di telinga, jangan ditelinga," ucap salah seorang yang ditimpali seorang lainnya," terus, terus."
Menariknya, tidak ada satupun yang terlihat mencegah tindakan tak manusiawi itu. Dalam Ruangan yang cukup mendapat pencahayaan itu, para penonton leluasa menyuruh dua orang anak itu untuk saling tampar. "Ayo balas, balas!" Seorang dalam logat Banjar kental kemudian mengatur posisi mereka agar bisa saling menampar dengan bebas, "maju, maju ikam ding," ucapnya yang ditimpali suara, "balas, balas!"
Tak puas menyuruh saling menampar, para oknum itu kemudian mencoba "variasi" lain dengan menyuruh dua anak itu saling jitak kepala, tinju di dahi dan tamparan dua tangan.
sumber
Kronologi:
Dua orang anak, berbaju biru dan merah, saling berhadapan dan ditonton oleh beberapa orang bercelana seragam coklat.
Para penonton berseragam itu kemudian menyuruh mereka "pingsut." Bak adegan Rousian Roulette, bagi siapa yang kalah, akan ditampar lawannya. "Ayo Mulai," kata salah satu penonton dan diiringi tawa penonton lainnya. "Jangan di telinga, jangan ditelinga," ucap salah seorang yang ditimpali seorang lainnya," terus, terus."
Menariknya, tidak ada satupun yang terlihat mencegah tindakan tak manusiawi itu. Dalam Ruangan yang cukup mendapat pencahayaan itu, para penonton leluasa menyuruh dua orang anak itu untuk saling tampar. "Ayo balas, balas!" Seorang dalam logat Banjar kental kemudian mengatur posisi mereka agar bisa saling menampar dengan bebas, "maju, maju ikam ding," ucapnya yang ditimpali suara, "balas, balas!"
Tak puas menyuruh saling menampar, para oknum itu kemudian mencoba "variasi" lain dengan menyuruh dua anak itu saling jitak kepala, tinju di dahi dan tamparan dua tangan.
sumber