ensiklopedia terbuka tentang korupsi di Indonesia. Atau tepatnya, ensiklopedia tentang koruptor.
Portal www[dot]korupedia[dot]org Ensiklopedia Korupsi Indonesia[/url] ini resmi diluncurkan di Jakarta. Penggagas portal ini adalah para penggiat antikorupsi dari Transparency International dan Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama sejumlah redaktur media nasional dan aktivis media sosial.
Sumber data dari portal ini berasal dari putusan pengadilan yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap. Sehingga dapat diketahui profil koruptor dan uraian perbuatan yang dilakukan sesuai dengan apa yang dituduhkan kepadanya.
"Kami melalui korupedia.org ingin mendokumentasikan mereka-mereka yang pernah diputus oleh pengadilan sebagai koruptor," kata Sekretaris Jenderal Transparency International Teten Masduki.
Menurut Teten, peluncuran korupedia.org dilatarbelakangi ketidakefektifan sanksi sosial yang diberikan kepada mereka yang telah diputus melakukan korupsi secara tetap oleh lembaga peradilan, baik Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, ataupun Mahkamah Agung.
"Media online lebih murah dan juga sangat mudah diakses oleh masyarakat umum," kata Teten menjelaskan alasan penggunaan media online.
Teten berharap portal ini dapat menjadi rujukan bagi masyarakat dalam melawan korupsi. Khususnya mendorong akselerasi penyelesaian sejumlah kasus korupsi yang macet di tangan penegak hukum.
Hmmmm.... bisa nggak ya mengatasi korupsi di negara kita?
sumber
Portal www[dot]korupedia[dot]org Ensiklopedia Korupsi Indonesia[/url] ini resmi diluncurkan di Jakarta. Penggagas portal ini adalah para penggiat antikorupsi dari Transparency International dan Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama sejumlah redaktur media nasional dan aktivis media sosial.
Sumber data dari portal ini berasal dari putusan pengadilan yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap. Sehingga dapat diketahui profil koruptor dan uraian perbuatan yang dilakukan sesuai dengan apa yang dituduhkan kepadanya.
"Kami melalui korupedia.org ingin mendokumentasikan mereka-mereka yang pernah diputus oleh pengadilan sebagai koruptor," kata Sekretaris Jenderal Transparency International Teten Masduki.
Menurut Teten, peluncuran korupedia.org dilatarbelakangi ketidakefektifan sanksi sosial yang diberikan kepada mereka yang telah diputus melakukan korupsi secara tetap oleh lembaga peradilan, baik Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, ataupun Mahkamah Agung.
"Media online lebih murah dan juga sangat mudah diakses oleh masyarakat umum," kata Teten menjelaskan alasan penggunaan media online.
Teten berharap portal ini dapat menjadi rujukan bagi masyarakat dalam melawan korupsi. Khususnya mendorong akselerasi penyelesaian sejumlah kasus korupsi yang macet di tangan penegak hukum.
Hmmmm.... bisa nggak ya mengatasi korupsi di negara kita?
sumber