Menelisik sejarah paling suram mengenai penyebaran agama sesat, tujuh tahun berlalu, namun hal ini lekat dalam ingatan warga Malaysia, dimana muncul Aliran Kerajaan Langit dipimpin Ariffin Muhammad di Kota Besut, Negara Bagian Trengganu. bldirgantara.blogspot.com Sekte sesat ini terkenal hingga ke seluruh dunia, penyebabnya adalah penganut kepercayaan ini menyembah teko raksasa sebagai Tuhannya.
Ariffin yang dulunya berprofesi sebagai petani di kota tersebut, memimpin kelompok ini, dimana berawal pada suatu malam dia percaya malaikat mendatangi saat ia sedang sakit-sakitan, yang kemudian diceritakannya kepada tetangga jika dirinya baru saja pulang dari surga mengikuti undangan utusan Tuhan itu.
Sejak saat itu, mulai lah Ayah Pin mengumpulkan pengikut hingga akhirnya meluas hingga keluar negeri Jiran tersebut termasuk warga Selandia Baru, Inggris, dan Afrika Selatan. Ayah Pin menggaet hati pengikut dengan ajaran perennial, yaitu menggabungkan ritual berbagai agama menjadi satu antara Yesus, Buddha, Siwa, dan Nabi Muhammad sekaligus.
Pada 1995, aliran Ayah Pin menamakan diri Kerajaan Langit yang diambil karena mereka mengaku mengimani penyatuan semua agama-agama langit (samawi). Bangunan mewah di lahan seluas 24 ribu meter persegi pun dibangun (letaknya 400 kilometer utara Ibu Kota Kuala Lumpur) dengan menghabiskan dana sekira Rp 134 miliar. bldirgantara.blogspot.com Dan dibangunlah air mancur berbentuk teko raksasa berwarna krem yang dijadikan Tuhan dimana ketika beribadah, umat Kerajaan Langit harus mengelilingi teko itu, sebagai lambang syukur terhadap rezeki mengucur dari surga.
Kejayaan Ayah Pin berakhir pada 2005 ketika dia mengaku Tuhan. Pemerintah Malaysia tidak bisa lagi mentolerir ajaran mereka karena dianggap melanggar ayat 11 Undang-Undang Dasar Malaysia soal penghinaan agama. bldirgantara.blogspot.com Tahun itu juga, warga bersama polisi menyerbu komunitas itu dan menghancurkan kompleks teko raksasa.
Ratusan pengikutnya ditahan, 85 orang bahkan dipenjara karena tetap percaya Ayah Pin Tuhan mereka. Sang pemimpin aliran teko ini aman dari sergapan polisi. Dia kabur ke Kota Narathiwat, Thailand Selatan, dan tinggal di sana sampai sekarang.
Sumber
Tags
berita