Jalan merupakan salah satu infrastruktur
yang dimiliki sebuah wilayah untuk menghubungkan mobilitas budaya,
ekonomi, sosial dan politik satu wilayah dengan wilayah lainnya. bahkan
jalanan sudah diciptakan manusia sejak zaman peradaban kuno. Dan saat
ini beberapa jalan tua masih dapat dinikmati ataupun dilalui meskipun
dengan suasana yang berbeda. bldirgantara.blogspot.com Namun beberapa jalanan tidak lagi memiliki
panjang dan ukuran yang sama seperti dulu, bahkan ada yang telah menjadi
hutan ataupun tergerus oleh pembangunan kota. Berikut uniknya.com
merangkum 5 jalan raya tua di dunia:
Jalanan yang satu ini merupakan mahakarya para insinyur di Australia pada abad ke – 19, namun jalan ini sekaligus menjadi saksi pahit sejarah Australia, karena menjadi saksi kegiatan perbudakan di Tanah Aborigin. Dikabarkan bahwa para budak baik masyrakat pribumi maupun para narapidana, dipaksa membangun Jalan Raya Utara dalam keadaan kaki terikat pada sebuah bandul besi yang berat, ataupun kedua kaki yang diikat dengan rantai besi. bldirgantara.blogspot.com Jalan ini membentang dari Sydney dan berakhir di Newcastle, di kawasan Hunter Valley Southwales. Sebagian rangkaian jalan ini mengikuti jalur yang biasa dilewati oleh masyarakat Suku Abrogin.
sumber
1. Jalur Tua Utara, Amerika Utara
Suku Indian, Blackfeet telah menyusuri
sebuah jalanan yang mereka namai dengan Jalur Tua Utara, sebuah jalan
yang membentang dari Kanada hingga Meksiko –kira-kira sejauh 3.220km).
bahkan untuk suatu waktu mereka harus berlari sepanjang jalan yang
mereka anggap sebagai tulang punggung dunia, yang oleh orang Amerika
kemudian mereka sebut dengan Rockies (jalan bebatuan). Dikabarkan
memakan waktu selama empat tahun bagi Suku Blackfeet untuk melakukan
perjalanan suci, ataupun dalam rangka mencari perempuan untuk dijadikan
isteri, dari Kanada hingga Meksiko.
2. Jalan Tua Nakashendo, Jepang
Nakasendo merupakan sebuah jalan kecil
di abad ke-17 di Jepang, yang menghubungkan Kyoto dan Edo. Jalan tua
yang terbentang sejauh 310 mil (500 Km) terletak dipinggiran Danau Biwa,
membelah pegunungan dan dataran Kanto di wilayah Edo, digunakan untuk
para pejalan kaki dan penunggang kuda. Terbayang suasana yang hening
kala melakukan perjalan di jalanan Nakashendo, karena itulah yang para
orang Jepang dahulu alami saat melintasi jalanan ini.
3. Jalur Kuno Tsuen, Hong Kong, China
Selama berabad-abad, orang-orang di
China, khususnya Hongkong telah melalui jalanan yang terbentang di
antara Yuen Long dan Tsuen Wan. Hingga hari ini jalanan tua nan
bersejarah tersebut masih dapat ditemui di Hongkong meski keberadaannya
terhimpit oleh bangunan mal dan jalanan kota, namun demikian jalanan ini
masih sunyi dan damai untuk dilalui.
4. Jalan Tua Khmer, Cambodia/Thailand
Jalan tua Khmer ini terbentang sejauh
140 mil (225km), melintasi komplek Angkor, Kamboja, Phimai dan Thailand.
Jalan Tua Khmer, merupakan salah satu yang dikeramatkan oleh masyrakat
Kamboja di masa Kerajaan “Dewa-Raja” bertahta. Jalanan ini seringkali
dilalui oleh para peziarah untuk mengunjungi kuil dan melakukan berbagai
upacara keagamaan yang melibatkan api, air dan lingga (batu menyerupai
pahatan phalus). bldirgantara.blogspot.com Namun saat ini jalan tua Khmer ini kebanyakan telah
ditutupi oleh pepohonan rimbun, namun jalurnya masih dapat ditemukan dan
ditelusuri dari beberapa kuil dan dari arah Phimai.
5. Jalan Raya Utara, Australia
Jalanan yang satu ini merupakan mahakarya para insinyur di Australia pada abad ke – 19, namun jalan ini sekaligus menjadi saksi pahit sejarah Australia, karena menjadi saksi kegiatan perbudakan di Tanah Aborigin. Dikabarkan bahwa para budak baik masyrakat pribumi maupun para narapidana, dipaksa membangun Jalan Raya Utara dalam keadaan kaki terikat pada sebuah bandul besi yang berat, ataupun kedua kaki yang diikat dengan rantai besi. bldirgantara.blogspot.com Jalan ini membentang dari Sydney dan berakhir di Newcastle, di kawasan Hunter Valley Southwales. Sebagian rangkaian jalan ini mengikuti jalur yang biasa dilewati oleh masyarakat Suku Abrogin.
sumber
Tags
info