Ibu Guru Yang Menelanjangi 2 Muridnya Dikelaas



Hari Anak Nasional yang jatuh pada 30 Agustus kemarin, tampaknya tak memberi arti bagi guru SD ini. Sani Rosa Ginting (40) menelanjangi 2 muridnya dan mempertontonkan tubuh mereka di depan teman-teman sekelasnya, sebagai hukuman karena bermain dalam kelas.

Dua murid kelas 2 A yang menjadi korban emosi gurunya itu, Muhammad Luthfi Pratama Batubara (7) dan Muhammad Ikhsan Fadillah (7). Keduanya dipukuli dan ditelanjangi hingga tinggal mengenakan celana dalam saja. bldirgantara.blogspot.com

Sri (34), ibu Muhammad Luthfi menilai perbuatan guru anaknya sudah diluar batas. Menelanjangi siswa di depan teman-temannya akan menimbulkan trauma bagi si anak.

“Saya melaporkan masalah ini ke polisi biar guru itu tak sembarangan memperlakukan muridnya. Saya sudah menanyakan pada kepala sekolah mengenai masalah ini, tapi kepala sekolah hanya meminta maaf dan mengadakan rapat tanpa mengundang saya selaku orangtua siswa,’’ berang Sri menceritakan peristiwa itu pada Pos Metro (Grup Riau Pos) di Mapolsek Medan Sunggal, Jumat (31/8).

Ibu rumah tangga itu terkejut mendapati anak semata wayangnya menangis saat dia datang menjemput pulang sekolah, Senin (27/8). Luthfi membeberkan dia dipukuli dan ditelanjangi oleh guru yang sekaligus wali kelasnya. bldirgantara.blogspot.com

Diceritakan, ketika jam pelajaran Matematika yang diajarkan oleh Rosa sedang berlangsung, Luthfi dan Ikhsan tak konsen belajar. Dua bocah itu malah sibuk menggambar pesawat dan membuat keributan di dalam kelas. Melihat itu, Rosa marah dan mengambil sapu memukuli paha mereka.

Kemarahan Rosa tak juga berkurang meski sudah memukuli muridnya. Disaksikan murid-murid di kelas, Rosa memaksa keduanya menanggalkan baju dan celana. Dengan hanya mengenakan celana dalam, keduanya dipertontonkan sehingga menjadi bahan ejekan dan gelak tawa teman-temannya.

“Waktu itu Luthfi sedang mengambar pesawat. Si Ikhsan berdiri melihat Luthfi menggambar. Trus ibu Rosa ngamuk dan Luthfi disuruh keluar. bldirgantara.blogspot.com Tapi Luthfi nggak mau, habis itu kami dipukul. Luthfi gak nangis, Ikhsan yang nangis, habis itu juga baju kami dipaksa dibuka sama ibu Rosa dan celana kami disuruh buka dan diletakkan di lantai di hadapan kawan-kawan,’’ kata Luthfi polos.

POSMETRO coba mengkonfirmasi ke Yayasan Pendidikan Supriyadi. Namun Kepal Sekolah Supriyadi T Sihite tak berhasil ditemui. Selulernya juga tak aktif. Dua teman sekelas Lutfhi, Rifat dan Sandi yang ditemui POSMETRO membenarkan dua temannya itu dipaksa telanjang di depan mereka.

“Betul Om, Luthfi sama Ikhsan dihukum. orang itu dipukul dan dibuka baju dan celananya sama ibu Rosa gara-gara Luthfi dan Ikhsan ribut,’’ ujar 2 bocah itu.

Setelah kejadian itu, Luthfi trauma. Dia tak mau ke sekolah lantaran takut pada guru Rosa. “Luthfi gak mau lagi Om sekolah di situ. Luthfi takut sama ibu Rosa dan diejek-ejek teman-teman. Luthfi juga sudah pindah ke sekolah Ar Rahman sekarang om,” celoteh bocah gendut ini.

Kasi Humas Polsek Sunggal Aiptu B E Sirait yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tengah memproses laporan korban. “Selanjutnya akan kita proses hukum, apa lagi hari ini gencar-gencarnya Hari Anak Nasional,” ujarnya.  bldirgantara.blogspot.com









sumber

Post a Comment

PENNTINNG !!!!!
silahkan tinggalkan komentar jika anda menyukai, jika anda kesulitan melakukan komentar dan tidak memiliki profil untuk komentar silahkan pilih profil Anonymous trimakasih salam dari saya Bhernanda Logan Dirgantara,,

Previous Post Next Post

Contact Form