Arti Wahdat Al-Wujud

http://deoband.org/wp-content/uploads/2010/05/wahdat.png

Wahdat al-wujûd (baca: wahdatul wujud) dalam gramatikal Arab terdiri dari dua kata, yaitu wahdat dan al-wujud. Secara bahasa wahdat berarti satu atau kesatuan, sedangkan al-wujud artinya wujud, ada atau keberadaan. Jadi, wahdat al-wujud secara harfiah berarti kesatuan wujud. Secara filosofis wahdat al-wujud menjelaskan hubungan Tuhan dengan alam. Dari segi teologis Tuhan memiliki wujud, alam memiliki wujud. Jadi, ada dua wujud, wujud Tuhan dan wujud alam. Wujud Tuhan mutlak dan absolut, wujud alam relatif dan nisbi.  bldirgantara.blogspot.com

bldirgantara.blogspot.com

Ada dua cara dalam memandang wahdat al-wujud. Pertama, cara pandang para penganut faham pantaeisme, yakni faham serba Tuhan. Para pengannut faham pantaeisme menjelaskan wahdat al-wujud dengan dua rumusan sebagai berikut. Tuhan adalah alam, alam adalah Tuhan Wujud Tuhan adalah wujud alam, wujud alam adalah wujud Tuhan. Jadi, pada hakikatnya hanya ada satu wujud yakni wujud Tuhan. Menurut Nuruddin Al-Raniri, cara pandang para penganut pantaeisme termasuk ilhâd, menyimpang dari prinsip tauhid. Pendukung pandangan ini dinamakan mulhid, orang yang menyimpang dari ajaran tauhid.  bldirgantara.blogspot.com

Kedua, cara pandang al-muwahhid, orang yang meneguhkan prinsip tauhid sebagaimana dikemukakan oleh Ibn ‘Arabi. Beliau menjelaskan konsep wahdat al-wujûd dengan rumusan bahwa Tuhan tercermin pada alam, sedangkan alam merupakan cermin Tuhan. Tuhan wujud yang absolute yang disebut dengan al-Haqq); sedangkan alam yang disebut al-khalq merupakan wujud nisbi, relatif atau idhafi. Hakikatnya, menurut Ibn ‘Arabi, hanya ada satu wujud, yaitu wujud al-Haqq, wujud Allah Yang Maha Benar. Ibn ‘Arabi mengakui bahwa secara faktual alam ini memiliki wujud, tetapi wujud yang nisbi. Wujud alam (al-khalq) itu merupakan wujud metafor yang bersifat majazi.
bldirgantara.blogspot.com
Ibn ‘Arabi memahami bahwa Tuhan tercermin pada alam dan alam merupakan cermin Tuhan seperti seorang yang berdiri di depan cermin. Orangnya satu, tetapi gambarnya banyak. Alam bertingkat, mulai dari jamadat (benda padat), nabatat (tetumbuhan), hayawanat (hewan), insaniyat (mannusia) dan malakut (para malaikat). Wujud alam itu hakikatnya wujud Allah yang dipinjamkan kepada alam. Hakikat Tuhan itu wujud, hakikat alam itu ‘adam, ketiadaan. Analoginya, cahaya itu milik matahari, gelap itu milik bumi. Matahari meminjamkan cahayanya kepada bumi. Hakikatnya hanya ada satu cahaya, cahaya matahari. bldirgantara.blogspot.com








sumber

Post a Comment

PENNTINNG !!!!!
silahkan tinggalkan komentar jika anda menyukai, jika anda kesulitan melakukan komentar dan tidak memiliki profil untuk komentar silahkan pilih profil Anonymous trimakasih salam dari saya Bhernanda Logan Dirgantara,,

Previous Post Next Post

Contact Form