Sarah Donaghey, asal Leeds, Inggris, merasa hancur hatinya ketika ia
diberitahu oleh dokter bahwa satu-satunya obat kanker rahum yang
dideritanya adalah histerektomi (pengangkatan rahim). Namun, untungnya
ibunya bersedia menjadi ibu pengganti, yang berarti hamil dan melahirkan
cucunya sendiri. bldirgantara.blogspot.com
Sarah Donaghey (27 tahun) kini memiliki kesempatan untuk punya anak sendiri melalui rahim sang ibu, Linda Donaghey (49 tahun), yang menawarkan dirinya menjadi ibu pengganti.
Sarah yang bekerja sebagai Sales Administrator didiagnosis kanker langka dan agresif saat usianya baru 25 tahun. Dokter mengatakan satu-satunya cara menyelamatkan hidupnya adalah dengan mengangkat rahim, yang berarti ia tidak akan pernah bisa hamil. bldirgantara.blogspot.com
"Kekhawatiran terbesar kami adalah jika ibu pengganti hamil dengan bayi yang secara biologis milik kami, secara hukum dia ibu tersebut. Kami khawatir dia tidak akan mau menyerahkan bayi kami," ujar Sarah, kepada Sunday Mirror, Selasa 7 Mei 2013. bldirgantara.blogspot.com
Alasan inilah yang membuat ibunya, Linda, akhirnya bersedia menjadi ibu pengganti untuk anaknya sendiri. Ia mengaku tak perlu berpikir dua kali untuk menjadi 'ibu' dari cucunya sendiri.
"Saya merasakan perasaan putriku hancur ketika harus melewati suatu cobaan yang mengerikan di usia muda. Beberapa teman mengira saya gila tapi saya tidak perlu berpikir dua kali menawarkan hamil bayi untuk Sarah. Saya hanya melihatnya sebagai cara merawat (cucu) lebih awal," ujar Linda.bld
sumber
Sarah Donaghey (27 tahun) kini memiliki kesempatan untuk punya anak sendiri melalui rahim sang ibu, Linda Donaghey (49 tahun), yang menawarkan dirinya menjadi ibu pengganti.
Sarah yang bekerja sebagai Sales Administrator didiagnosis kanker langka dan agresif saat usianya baru 25 tahun. Dokter mengatakan satu-satunya cara menyelamatkan hidupnya adalah dengan mengangkat rahim, yang berarti ia tidak akan pernah bisa hamil. bldirgantara.blogspot.com
Linda Donaghey (kiri) dan putrinya, Sarah Donaghey
Namun, dia mempunyai secercah harapan karena ahli bedah mampu
menyimpan indung telurnya yang diuji Februari lalu, dan ternyata masih
memproduksi telur. Dalam beberapa bulan setelah dilakukan pengangkatan
rahim, Sarah dan pasangannya, Stuart Simpson (26), mulai melakukan
surrogacy (peminjaman rahim)."Kekhawatiran terbesar kami adalah jika ibu pengganti hamil dengan bayi yang secara biologis milik kami, secara hukum dia ibu tersebut. Kami khawatir dia tidak akan mau menyerahkan bayi kami," ujar Sarah, kepada Sunday Mirror, Selasa 7 Mei 2013. bldirgantara.blogspot.com
Linda dan pasangannya, Stuart, bersama anak mereka yang lahir dari rahim neneknya
Alasan inilah yang membuat ibunya, Linda, akhirnya bersedia menjadi ibu pengganti untuk anaknya sendiri. Ia mengaku tak perlu berpikir dua kali untuk menjadi 'ibu' dari cucunya sendiri.
"Saya merasakan perasaan putriku hancur ketika harus melewati suatu cobaan yang mengerikan di usia muda. Beberapa teman mengira saya gila tapi saya tidak perlu berpikir dua kali menawarkan hamil bayi untuk Sarah. Saya hanya melihatnya sebagai cara merawat (cucu) lebih awal," ujar Linda.bld
sumber