Seorang
gadis remaja memotong kepala ayahnya dengan pisau semak setelah ia
diperkosa di rumah mereka di dataran tinggi Papua Nugini. Penduduk desa
sekrang telah membentuk sebuah cincin pelindung di sekitar gadis 18
tahun tersebut, menolak untuk menyerahkannya kepada polisi karena mereka
setuju ayah 'jahat'nya pantas mati.
Seorang
pemimpin gereja setempat, Pastor Lucas Kumi dari desa Rang di Dataran
Tinggi Barat, mengatakan seluruh masyarakat menolak mengizinkan gadis
itu menjadi sasaran penyelidikan resmi.
"Sang ayah pergi ke kamar putrinya di malam hari dan memperkosanya berulang kali.
"Sang
ayah ingin memperkosa putrinya lagi di pagi hari dan saat itulah gadis
muda itu mengambil pisau semak dan memotong kepala ayahnya," kata Pastor
Kumi. bldirgantara.blogspot.com
"Kita semua sepakat bahwa ia bebas untuk tinggal di masyarakat karena ayahnya pantas mati.
"Anak
itu melakukan apa yang dia lakukan karena trauma dan tindakan kejahatan
ayahnya, jadi itu sebabnya kita semua setuju bahwa dia tetap di
masyarakat. bldirgantara.blogspot.com
"Masyarakat juga telah sepakat untuk tidak melakukan pemakaman formal untuk ayah."
Kejahatan
pemerkosaan, pembunuhan, pembunuhan sihir dan prostitusi tengah marak
di seluruh Papua Nugini dan sebagai sebuah upaya putus asa untuk
menghentikan pelanggaran hukum pemerintah baru-baru ini kembali
memperkenalkan hukuman mati karena pelanggaran serius.bld