Kejadian ini diketahui oleh Adi Jatir (33) orang tua korban. Adi sempat menanyakan prihal masalah ini kepada wali kelas anaknya, namun tidak ada tanggapan. Geram dengan sikap Deni, Adi langsung melaporkan kejadian ini ke Polres Tanjungpinang. bldirgantara.blogspot.com
Menurut pengakuan Adi, dia mengatehui kejadian ini ketika sampai kesekolah. Tujuan Adi datang kesana adalah menjemput anaknya pulang sekolah. "Saya datang kesana pukul 12:00 WIB, biasa saya menjemput dia pulang sekolah," ujar Adi. bldirgantara.blogspot.com
Ketika itu, Adi melihat anaknya menangis di pekarangan sekolah. Awalnya ia mengira kalau anaknya tersebut habis berantem dengan teman-temannya. Ternyata setelah ditanyakan dengan korban ia menangis karena habis ditampar oleh gurunya karena tidak bisa disuruh bernyanyi."Kalau dia berantem sudah biasalah, lagian dia ini anak cowok. Ternyata bukan itu penyebabnya, dia baru saja di tampar oleh wali kelasnya. "Ujar Adi bercerita saat membuat laporan ke Polres Tanjungpinang.
Karena penasaran, Adi menanyakan masalah ini ke wali kelas yang dimaksud anaknya. Namun Deni sang wali kelas enggan menjawab pertanyaan dari Aji. Deni menyurh Aji langsung menanyakannya ke Kepala sekolah."saya disuruh menanyakan langsung ke Kepala sekolah, tapi waktu saya tanya sama stafnya katanya walikelas sedang ada rapat dan tidak bisa dingganggu," lanjut Adi.
Merasa tidak di acuhkan, Adi langsung melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib."Dari pada saya emosi nanti disitu di opor-opor gak jelas, mending saya bikin laporan ke polisi," pungkasnya.
Setelah melakukan prngaduan, Ee langsung dibawa oleh orang tuanya untuk melakukan visum. Saat membuat laporan, mata ee terlihat sembab usai menangis. Raut mukanya juga terlihat kusam dan ada juga bekas coretan spidol di bagian keningnya.bld
sumber