Suriah kini sedang berkecamuk perang saudara yang meluluhlantakkan
banyak tempat di negara tersebut. Desingan peluru dan ledakan bom nyaris
terdengar setiap saat. Namun, ketika malam tiba di Damaskus, Suriah,
terdengar dentuman house music yang meredam gemuruh suara artileri dari
perang di pinggiran kota.
Sementara kebanyakan orang terpaku ketakutan di rumah, beberapa orang berkumpul mencoba melupakan perang saudara yang tengah berkecamuk. bldirgantara.blogspot.com
"Saya datang ke sini untuk merubah suasana," kata Mohammad (25 tahun) sambil memegang minuman. Bukan sembarang minuman, melainkan minuman keras. Wow!
Salah satu yang ikut dugem di klub tersebut adalah Mudi al-Arabi,
rapper berusia 22 tahun, yang kembali ke Damaskus dua bulan lalu setelah
menghabiskan dua tahun tinggal di Maroko. Dia bertekad untuk menjaga
gaya hidup happy-go-lucky meskipun ada ancaman kematian.
Sejak pemberontakan melawan kekuasaan Assad meletus pada Maret 2011, pemerintah telah mewaspadai pertemuan umum dan sangat sulit untuk mendapatkan izin.
Namun klub-klub malam tetap melakukan bisnisnya meskipun perang berkecamuk. Klub-klub malam tetap buka hingga pukul 02.00 dinihari dan selama ini, walau sedang perang, tetap aman-aman saja. Seorang manajer klub malam, Bashar (29 tahun) meminta agar jangan menyebutkan nama klubnya karena ia takut seseorang akan melukai para clubbers karena berpikir mereka bersenang-senang saat orang-orang banyak yang menderita.
Benar-benar luar biasa warga Suriah ini. "Don't worry be happy", kira-kira begitulah motto hidup mereka. Salut!bld
sumber
Sementara kebanyakan orang terpaku ketakutan di rumah, beberapa orang berkumpul mencoba melupakan perang saudara yang tengah berkecamuk. bldirgantara.blogspot.com
"Saya datang ke sini untuk merubah suasana," kata Mohammad (25 tahun) sambil memegang minuman. Bukan sembarang minuman, melainkan minuman keras. Wow!
Warga Damaskus berjoget di sebuah klub malam, 13 September 2013
"Ada sukacita di sini," katanya di klub malam kawasan kelas atas, Shaalan, tempat para bartender
beratraksi memberi roh untuk botol-botol minuman. Di dance floor,
terlihat pria dan wanita cantik bergoyak semangat mengikuti irama musik.
Mereka bersemangat nge-dance walau diluar beberapa kali terdengar suara tembakan pada 13 September 2013
Pemandangan seperti ini akan membuat siapapun terhenyak
"Semua orang akan mati suatu hari nanti, tetapi orang-orang Suriah
mencintai hidup dan yang paling penting adalah untuk menjadi bahagia,"
katanya. "Jika Amerika Serikat menyerang kami, saya yakin militer kami
akan membela." bldirgantara.blogspot.comSejak pemberontakan melawan kekuasaan Assad meletus pada Maret 2011, pemerintah telah mewaspadai pertemuan umum dan sangat sulit untuk mendapatkan izin.
Namun klub-klub malam tetap melakukan bisnisnya meskipun perang berkecamuk. Klub-klub malam tetap buka hingga pukul 02.00 dinihari dan selama ini, walau sedang perang, tetap aman-aman saja. Seorang manajer klub malam, Bashar (29 tahun) meminta agar jangan menyebutkan nama klubnya karena ia takut seseorang akan melukai para clubbers karena berpikir mereka bersenang-senang saat orang-orang banyak yang menderita.
Seorang bartender sedang meracik minuman di sebuah klub malam di Damaskus, 13 September 2013
Di Damaskus, ibukota Suriah, kira-kira masih ada selusin klub malam
yang masih buka, padahal di dekat situ perang berkecamuk
meluluhlantakkan bangunan-bangunan dan telah memakan korban jiwa lebih
dari 100.000 orang. bldirgantara.blogspot.com
Seorang DJ sedang beraksi di sebuah klub malam di Damaskus, 13 September 2013
Benar-benar luar biasa warga Suriah ini. "Don't worry be happy", kira-kira begitulah motto hidup mereka. Salut!bld
sumber