Sebagai piranti makan, sumpit lumrah digunakan dalam menyantap mie. Ada yang terbuat dari bambu, tapi ada juga yang dibuat dari plastik. Meski prinsipnya sama, namun etika menggunakan sumpit ternyata tidak sama di negara-negara Asia. Inilah etika menggunakan sumpit di beberapa negara:
1. Etika Umum
• Sumpit tidak digunakan untuk membuat kegaduhan atau tidak boleh berisik dalam penggunaanya. Memainkan sumpit (selain untuk makan) dianggap tidak sopan. Sama halnya dengan sendok dan garpu.
• Sumpit tidak digunakan untuk memindahkan mangkok atau piring
• Sumpit tidak boleh dipakai untuk memainkan makanan orang lain
• Menusuk makanan tidak boleh menggunakan sumpit, kecuali makanan seperti sayuran atau kimchi atau makanan berukuran kecil yang sulit dijepit dengan sumpit
• Sumpit tidak boleh dibiarkan berdiri vertikal di dalam mangkok nasi atau makanan lain. Sebabnya, karena hal itu menyerupai dupa sebagai persembahan kepada orang yang sudah meninggal.
2. China
• Dalam budaya China, memegang mangkok dianggap sebagai kultur yang biasa. Di sana, jarang sekali menyajikan makanan menggunakan piring. Oleh karena itu, sumpit sering digunakan untuk mendorong nasi dari mangkok ke mulut.
• Memberikan makanan (menggunakan sumpit) kepada keluarga dekat (kakek, nenek, orang tua, pasangan, dan anak) adalah hal yang biasa. Malahan, ketika makan bersama, hal tersebut dianggap sebagai rasa hormat karena telah mendahulukan orang lebih tua sebelum acara makan dimulai.
• Tidak boleh mengetukan sumpit ke pinggiran mangkok karena biasanya para pengemis melakukan itu untuk menarik perhatian orang lain
• Tidak sopan menusuk makanan dengan sumpit, kecuali makanan yang sulit diambil dengan sumpit seperti baso ikan
• Sumpit tidak boleh diarahkan ke tempat duduk orang lain
• Sumpit tidak dibiarkan berdiri vertikal karena menyerupai dupa untuk orang yang sudah meninggal
• Memegang sumpit dengan tidak benar akan berakibat pada orang tua yang bertanggung jawab mengajarkan dan membesarkan anaknya
• Sumpit digunakan untuk mengambil makanan dari piring atau mangkuk. Setelahnya, sumpit harus dikembalikan lagi ke piring atau mangkuk.
3. Hongkong dan Etika Kanton
• Orang paling tua harus memegang sumpit lebih dulu
• Sumpit tidak boleh digunakan terbalik, kecuali untuk memindahkan makanan ke piring lain. Hal itu diperbolehkan kalau makanan memang sudah tidak mau dimakan atau tidak ada lagi sumpit yang lain
• Menaruh sumpit di atas mangkuk, berarti “sudah selesai makan”. Kalau meletakkan sumpit di atas sumpit, berarti “masih mau makan, tapi ingin berhenti sejenak”
4. Taiwan
• Makanan tidak boleh ditransfer antara sumpit, tetapi harus ditempatkan ke piring orang yang ingin dikasih makanan atau piring baru
• Dibolehkan untuk memotong makanan lunak (seperti halnya penggunaan pisau atau garpu) menjadi kecil-kecil untuk anak-anak
• Sumpit tidak boleh diletakkan berdiri vertikal karena menyerupai dupa untuk orang yang sudah meninggal
• Sumpit tidak boleh diletakkan di atas meja, lebih baik ditaruh di atas tempat sumpit yang tersedia. Atau letakan sumpit di atas mangkuk setelah selesai makan.
• Sumpit tidak boleh digigit atau dibiarkan berlama-lama di mulut...
sumber