Trend Kepala Benjol Di Jepang



Mungkin tato, piercing dan botoks sudah so yesterday bagi masyarakat Jepang.

Kini, 'kepala bagel' atau benjol di dahi sedang naik daun di negeri sakura.

Benjolan di jidat tidak didapatkan melalui memukulkan kepala ke dinding. Tetapi melalui suntikan berupa jarum infus yang berisi cairan larutan garam steril (saline). bldirgantara.blogspot.com

Sekitar 400 cc larutan saline disuntikkan ke dahi hingga membengkak. Kemudian, membuat cekungan di bagian tengahnya dengan menekan-nekan menggunakan ibu jari hingga mirip roti bagen. Prosesnya hanya memakan waktu kurang dari satu hari. bldirgantara.blogspot.com

Untungnya, kepala bagel tidak permanen. Benjolan berangsur-angsur akan mengempes karena tubuh menyerap larutan garam tersebut.

Meskipun begitu, Omar Ibrahimi, dokter kulit di Connecticut Skin Institute dan profesor di Harvard Medical School, menjelaskan kepala bagel amat berisiko.

Menurutnya, larutan garam yang sering digunakan sebagai anestesi, dapat diserap tubuh ketika disuntikkan di bawah kulit. Larutan garam yang terkonsentrasi dapat membebani kemampuan tubuh untuk memproses garam. bldirgantara.blogspot.com

"Jika larutan garam yang digunakan dalam konsentrasi tinggi daripada normal, Anda berisiko mengalami dehidrasi, sama seperti ketika Anda minum air garam," jelasnya.

Selain itu, ketidaksterilan alat dan bahan bisa memicu infeksi bakteri atau jamur. Meskipun patogen bisa mati karena sistem kekebalan tubuh manusia, namun jika dimasukkan langsung ke dalam kulit, patogen malah bisa berkembang.


sumber

Post a Comment

PENNTINNG !!!!!
silahkan tinggalkan komentar jika anda menyukai, jika anda kesulitan melakukan komentar dan tidak memiliki profil untuk komentar silahkan pilih profil Anonymous trimakasih salam dari saya Bhernanda Logan Dirgantara,,

Previous Post Next Post

Contact Form