Pernikahan ternyata sangat baik untuk kesehatan tulang para pria.
Tapi, itu jika mereka menikah setelah usia 25 tahun. Begitu hasil studi
para peneliti dari UCLA.
Dalam studi yang dipublikasikan online dalam Journal Osteoporosis International Januari 2014, para peneliti menemukan bukti bahwa pria yang menikah di usia kurang dari 25ternyata kekuatan tulangnya kurang dibanding pria yang menikah pertama kali di usia yang 25 atau lebih.
Ditambahkan pula para pria yang pernikahannya stabil, dan hubungan pernikahannya baik-baik saja, tidak pernah cerai atau berpisah, juga ternyata kondisi tulangnya lebih kuat daripada para pria yang yang mengalami permasalahan dalam pernikahannya. Kondisi tulang pria yang menikah pun lebih kuat dariapada pria yang tak pernah menikah. bldirgantara.blogspot.com
Inilah pertamakali, sejarah pernikahan dan kualitasnya terkait dengan kesehatan tulang. Begitu disebutkan salah seorang peneliti, Dr. Carolyn Crandall, profesor kedokteran di divisi penyakit dalam umum dan penelitian pelayanan kesehatan di David Geffen School of Medicine di UCLA.
"Kesehatan yang baik tak hanya tergantung pada perilaku seperti menjaga kesehatan makanan, tidak merokok, tapi juga dipengaruhi aspek sosial kehidupan seperti pernikahan dan kualitas suatu hubungan," kata Crandall menyimpulkan. bldirgantara.blogspot.com
Pada pria yang menikah pertama kali sebelum usia 25, para peneliti menemukan kekuatan tulang belakang yang menurun secara signifikan. Menikah di usia awal sangat merugikan pada pria, ini mungkin karena adanya stres untuk menopang sebuah keluarga," ujar peneliti lain, Dr. Arun Karlamangla, Professor kedokteran pada divisi geriatric di Geffen School.
Disebutkan juga bahwa pria di usia muda itu, pada umumnya pendidikannya kurang, sehingga penghasilannya pun rendah, dan pada akhirnya muncul masalah yang membuat stress sehingga kondisi tulangnya pun memburuk.
Secara khusus disimpulkan, tidak pernah menikah, bercerai, menjadi duda itu ada hubungannya dengan kesehatan tulang yang buruk bagi pria. Sementara itu, kualitas perkawinan yang buruk dikaitkan dengan kesehatan tulang yang buruk pada wanita
sumber
Dalam studi yang dipublikasikan online dalam Journal Osteoporosis International Januari 2014, para peneliti menemukan bukti bahwa pria yang menikah di usia kurang dari 25ternyata kekuatan tulangnya kurang dibanding pria yang menikah pertama kali di usia yang 25 atau lebih.
Ditambahkan pula para pria yang pernikahannya stabil, dan hubungan pernikahannya baik-baik saja, tidak pernah cerai atau berpisah, juga ternyata kondisi tulangnya lebih kuat daripada para pria yang yang mengalami permasalahan dalam pernikahannya. Kondisi tulang pria yang menikah pun lebih kuat dariapada pria yang tak pernah menikah. bldirgantara.blogspot.com
Inilah pertamakali, sejarah pernikahan dan kualitasnya terkait dengan kesehatan tulang. Begitu disebutkan salah seorang peneliti, Dr. Carolyn Crandall, profesor kedokteran di divisi penyakit dalam umum dan penelitian pelayanan kesehatan di David Geffen School of Medicine di UCLA.
"Kesehatan yang baik tak hanya tergantung pada perilaku seperti menjaga kesehatan makanan, tidak merokok, tapi juga dipengaruhi aspek sosial kehidupan seperti pernikahan dan kualitas suatu hubungan," kata Crandall menyimpulkan. bldirgantara.blogspot.com
Pada pria yang menikah pertama kali sebelum usia 25, para peneliti menemukan kekuatan tulang belakang yang menurun secara signifikan. Menikah di usia awal sangat merugikan pada pria, ini mungkin karena adanya stres untuk menopang sebuah keluarga," ujar peneliti lain, Dr. Arun Karlamangla, Professor kedokteran pada divisi geriatric di Geffen School.
Disebutkan juga bahwa pria di usia muda itu, pada umumnya pendidikannya kurang, sehingga penghasilannya pun rendah, dan pada akhirnya muncul masalah yang membuat stress sehingga kondisi tulangnya pun memburuk.
Secara khusus disimpulkan, tidak pernah menikah, bercerai, menjadi duda itu ada hubungannya dengan kesehatan tulang yang buruk bagi pria. Sementara itu, kualitas perkawinan yang buruk dikaitkan dengan kesehatan tulang yang buruk pada wanita
sumber