Pernikahan yang didasarkan pada perjodohan oleh orangtua ala kisah Siti Nurbaya ternyata bukan sekadar legenda atau dongeng. Hal tersebut masih bisa ditemukan di Dusun Kalukue, Desa Tamangapa, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Gilanya, gadis-gadis belia ini dinikahkan oleh orangtua dalam kondisi masih di bawah umur. Mereka harus menurut pada calon suami pilihan orangtua.bldirgantara.blogspot.com
Kalau mereka tidak mau biasanya ditakut-takuti, "nanti kamu tidak laku-laku, atau akan jadi perawan tua".
Salah satu ibu rumah tangga setempat yang berusia 19 tahun dan menikah saat masih berusia 15 tahun, Halimah, ketika ditanya apakah dia saat itu memang tidak suka kepada pria pilihan orangtua, Halima langsung mengangguk-angguk. "Ya, enggak berani melawan orangtua," tuturnya.
Halima yang kini sudah mempunyai satu anak itu bertutur, gadis-gadis seusianya saat itu hanya bisa menikah dengan "pilot" alias pilihan orangtua. Tetangganya, Farida, menambahkan bahwa dirinya malah sudah dinikahkan ketika baru lulus SD. farida kini mempunyai 5 orang anak.
Pernikahan ala Siti Nurbaya rupanya juga berlaku di dusun tetangganya, yakni Dusun Kasuarang, masih di Desa Tamangapa.
Desa Tamangapa sebenarnya terkenal dengan sebutan "Desa Organik". Ini karena ibu-ibu di desa ini gemar dan amat bersemangat menerapkan cocok tanam dengan cara organik alias tidak memakai pupuk kimia atau pembasmi hama pestisida. bldirgantara.blogspot.com
"Cewek-cewek di sini juga sering dibilang 'cewek organik'. Ini karena mereka asli, enggak dandan menor kayak orang kota. Cantik asli, enggak pakai gincu, bedak," kelakar Nurhaidah, seorang ibu rumah tangga.
Keadaan ini bisa dilawan apabila pendidikan bagi kaum perempuan disana bisa ditingkatkan sehingga mereka mempunyai keahlian sehingga memperkuat posisi tawar mereka terhadap kaum lelaki.bld
sumber
Gilanya, gadis-gadis belia ini dinikahkan oleh orangtua dalam kondisi masih di bawah umur. Mereka harus menurut pada calon suami pilihan orangtua.bldirgantara.blogspot.com
Kalau mereka tidak mau biasanya ditakut-takuti, "nanti kamu tidak laku-laku, atau akan jadi perawan tua".
Sebuah Sekolah Dasar yang terdapat di Dusun Kalukue
Salah satu ibu rumah tangga setempat yang berusia 19 tahun dan menikah saat masih berusia 15 tahun, Halimah, ketika ditanya apakah dia saat itu memang tidak suka kepada pria pilihan orangtua, Halima langsung mengangguk-angguk. "Ya, enggak berani melawan orangtua," tuturnya.
Halima yang kini sudah mempunyai satu anak itu bertutur, gadis-gadis seusianya saat itu hanya bisa menikah dengan "pilot" alias pilihan orangtua. Tetangganya, Farida, menambahkan bahwa dirinya malah sudah dinikahkan ketika baru lulus SD. farida kini mempunyai 5 orang anak.
Pernikahan ala Siti Nurbaya rupanya juga berlaku di dusun tetangganya, yakni Dusun Kasuarang, masih di Desa Tamangapa.
gadis-gadis dusun ini dinikahkan pada usia yang sangat muda
Desa Tamangapa sebenarnya terkenal dengan sebutan "Desa Organik". Ini karena ibu-ibu di desa ini gemar dan amat bersemangat menerapkan cocok tanam dengan cara organik alias tidak memakai pupuk kimia atau pembasmi hama pestisida. bldirgantara.blogspot.com
"Cewek-cewek di sini juga sering dibilang 'cewek organik'. Ini karena mereka asli, enggak dandan menor kayak orang kota. Cantik asli, enggak pakai gincu, bedak," kelakar Nurhaidah, seorang ibu rumah tangga.
Keadaan ini bisa dilawan apabila pendidikan bagi kaum perempuan disana bisa ditingkatkan sehingga mereka mempunyai keahlian sehingga memperkuat posisi tawar mereka terhadap kaum lelaki.bld
sumber